Bisa dibilang, mempelajari bahasa tubuh itu tidak sulit. Akan tetapi, tidak juga menjadi sesuatu yang bisa diremehkan. Modal utama untuk mempelajari bahasa tubuh dan selanjutnya membaca pikiran orang lain adalah dengan memiliki kepekaan, tentunya setelah Kamu memiliki pemahaman tentang arti dari berbagai bahasa tubuh seperti yang akan dipaparkan berikut ini.
Kepekaan apa yang dimaksud?
Kepekaan untuk dapat menangkap isyarat-isyarat yang ada dari tubuh seseorang. Kamu perlu melihat dengan teliti pada ba- hasa tubuh seseorang, pasalnya, tidak semua bahasa tubuh yang membawa pesan-pesan tertentu terlihat jelas. Bahkan ada yang sangat halus, terjadi begitu cepat menyerupai gerakan biasa.Selama ini kita seringkali kurang bisa menangkap isyarat-isyarat dari bahasa tubuh seseorang karena kita cenderung menganggap satu gerakan tubuh hanyalah sesuatu yang tidak bermakna.
Dalam mempelajari bahasa tubuh, yang perlu Kamu ingat adalah tidak perlu terburu-buru membuat sebuah kesimpulan terhadap bahasa tubuh yang ditunjukkan seseorang. Bahasa tubuh erat kaitannya dengan suatu budaya. Satu bahasa tubuh di satu budaya bisa jadi memiliki arti yang sama sekali berbeda di budaya lain. Misalnya anggukan, di banyak budaya hal ini bermakna persetujuan. Akan tetapi, di beberapa budaya lain, anggukan kepala justru punya arti penolakan. Jadi jika ingin membaca seseorang, kita perlu memperhatikan pula unsur budaya yang berlaku di tempat tinggal orang itu, jangan sampai salah memaknainya. Kesimpulan yang salah terhadap bahasa tubuh lawan bicara bisa sangat merugikan, terutama bagi Kamu sendiri.
Selain persoalan budaya, hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan dalam membuat kesimpulan tentang bahasa tubuh adalah adanya pengecualian. Ketika seseorang berbicara kepada Kamu sambil menutup mulut misalnya, menutup mulut merupakan bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa orang tersebut sebenarnya ragu-ragu terhadap apa yang ia katakan, atau ia ingin menyembunyikan sesuatu dari Kamu. Akan tetapi hal itu jangan menjadi kesimpulan cepat Kamu. Bisa saja ternyata orang tersebut sebenarnya tidak sedang berbohong, melainkan ia tidak ingin Kamu terganggu karena ia baru saja makan petai atau jengkol dan belum sikat gigi. Pengecualian seperti ini harus benar-benar dipertimbangkan dalam mempelajari bahasa tubuh.
Baca juga: Berikut Penjelasan Lengkap 7 Ekspresi Mikro yang Dimiliki Manusia
Satu hal lagi yang perlu diketahui, dan ini mungkin menjadi yang terpenting dalam belajar memahami bahasa tubuh, Kamu tidak boleh terburu-buru mengambil kesimpulan terhadap bahasa tubuh seseorang hanya dengan menafsirkan satu macam gerakan saja. Seperti bahasa lain, bahasa tubuh terdiri dari kata-kata, kalimat dan tkamu baca. Setiap gerakan seperti satu kata dan kata mungkin memiliki beberapa arti yang berbeda. Hanya ketika Kamu menempatkan kata ke dalam sebuah kalimat dengan kata lain bahwa Kamu dapat sepenuhnya memahami maknanya. Satu jenis bahasa tubuh seperti sebuah kata. Agar bisa dibaca dan dipahami dengan baik, Kamu harus menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat.
Nah, untuk mengetahui secara akurat makna dari bahasa tubuh, Kamu harus merangkai kata-kata untuk membentuk sebuah 'kalimat' utuh. Inilah kesalahan yang paling banyak terjadi saat mencoba menterjemahkan bahasa tubuh, yaitu mencoba membaca bahasa tubuh secara sendiri-sendiri, hanya satu bagian saja, dan kemudian membuat penilaian yang terlalu tergesa-gesa. Misalnya, bila lengan atau kaki seseorang disilangkan, berarti mereka takut atau gelisah. Menginterpretasikan bahasa tubuh tidak sesederhana itu. Sebaiknya amati terlebih dahulu bahasa tubuh dalam arti skenario utuh. Hubungkan setiap potong bahasa tubuh lainnya untuk dicari kesesuaiannya.
Intinya, dalam membaca bahasa tubuh orang lain, kita tidak hanya berpaku pada satu isyarat saja, karena hal tersebut tidak dapat mengungkapkan secara keseluruhan. Kita perlu membaca sekumpulan bahasa tubuh yang tertangkap mata kita. Dengan menyesuaikan sekumpulan bahasa tubuh, kita akan bisa memahami tingkah laku yang diekspresikan dan menemukan artinya. Apa yang seharusnya kita cari adalah sikap bahasa tubuh yang sama, yang mendukung satu sama lain. Misalnya, menggaruk kepala bisa berarti beberapa hal, ketombe, kutu, berkeringat, ketidakpastian, lupa, atau makna lainnya, tergantung pada gerakan lain yang terjadi pada saat yang sama, jadi kita harus selalu melihat sekumpulan bahasa tubuh untuk membacanya dengan benar, bukan hanya satu bagian saja.
Baca juga: Macam Bahasa Tangan dan Penjelasan Lengkapnya
Selain membuat pengamatan terhadap sekumpulan bahasa tubuh yang saling mendukung, semua gerakan bahasa tubuh harus juga dipertimbangkan dalam konteks di mana hal itu terjadi. Jika, misalnya, seseorang sedang duduk di sebuah terminal bus dengan lengan dan kaki disilangkan erat dan dagu ke bawah dan itu adalah hari musim dingin, itu kemungkinan besar berarti bahwa orang tersebut memang merasa dingin, tidak defensif. Namun, jika orang ter- sebut memperagakan sikap yang sama saat Kamu sedang mencoba untuk menjual sebuah kepadanya, bahasa tubuh tersebut bisa benar-benar ditafsirkan bahwa orang itu bersikap defensif.
Selanjutnya, untuk memahami bahasa tubuh secara lebih mendalam, perlu juga Kamu belajar dari diri Kamu sendiri. Apabila Kamu sedang gelisah misalnya, gerakan apa yang Kamu tunjukkan pada sikap tubuh Kamu. Pelajari detilnya, lalu uji coba pada orang lain dengan cara memperhatikan gerak tubuh atau bahasa tubuh yang ia tunjukkan.
0 Komentar