Bahasa Verbal dan Non-Verbal
Seperti telah sedikit disinggung di atas, dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan sesama kita menggunakan dua bahasa utama, yaitu bahasa verbal dan bahasa non-verbal. Bahasa verbal adalah bahasa yang menggunakan alat ucap (organ speech) Sementara itu bahasa non-verbal atau dikenal juga bahasa tubuh merupakan bahasa yang tidak menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan, melainkan menggunakan kamu-kamu atau isyarat-isyarat melalui tubuh.
Sederhananya, bahasa non-verbal adalah bahasa yang bersumber dari bagian-bagian tubuh selain berbicara. Bahasa tubuh merupakan gerakan tubuh dan bagian-bagiannya yang terjadi secara spontan dan merupakan hasil olah alam bawah sadar dalam upayanya mengekspresikan perasaan dan keinginan tersembunyi di dalam hati.
Secara umum, bahasa tubuh terdiri dari dua bagian besar. Pertama, bahasa tubuh berupa isyarat isyarat yang muncul dari bagian-bagian di wajah, misalnya isyarat mata, senyum, dan ekspresi-ekspresi wajah. Kedua, bahasa tubuh berupa isyarat-isyarat yang muncul dari bagian-bagian tubuh selain wajah, misalnya tangan, kaki, dan sikap tubuh.
Sejak manusia masih berupa bayi, perubahan mimik (ekspresi) wajah dan gerak anggota tubuh merupakan alat komunikasi antara si bayi dengan orang di sekitarnya. Karena seorang anak bayi masih belum bisa berkata-kata, maka bahasa tubuh menjadi bahasa utama dan penting sebagai alat pengungkap perasaan dan keinginannya yang harus dimengerti oleh orang di sekitarnya agar dapat memahami keinginan si bayi dan memenuhi kebutuhannya.
Setelah manusia menjadi lebih dewasa dan mampu berkomunikasi dengan bahasa lisan atau verbal secara fasih, bahasa tubuh masih merupakan alat komunikasi penting yang harus diperhatikan di dalam menjalin hubungan di antara sesama manusia. Ekspresi perasaaan dan keinginan yang muncul dari alam bawah sadar ini bisa menjadi tkamu bagi kita dalam membaca isi hati lawan bicara kita. Bahkan seringkali ucapan kata-kata yang keluar dari mulut seseorang ternyata tidak bersesuaian dengan bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh gerak tubuh dan mimik wajahnya, atau dengan kata lain ada upaya menutup-nutupi perasaan yang sesungguhnya.
Baca juga: Langkah Mudah Mengintip Apa Yang Orang Lain Pikirkan
Memahami bahasa tubuh menjadi salah satu cara yang sangat efektif dalam upaya membaca pikiran orang. Bahasa tubuh adalah bahasa yang paling jujur, cermin diri, dan sarat informasi. Seorang pakar psikologi terkenal, Sigmund Freud, mengatakan bahwa tidak ada manusia yang bisa menyimpan rahasia bila bibirnya diam. la akan berceloteh dengan ujung jari-nya. Rahasia terbersit dari seluruh pori-pori kulitnya. Senada dengan itu, pakar lain John Napier juga mengungkapkan bahwa, apabila bahasa (verbal) diberikan kepada manusia untuk menyembunyikan pikirannya, maka gerakan tubuh (bahasa tubuh) ditujukan untuk mengungkapkannya. Cara Kamu memuntir rambut atau menyentuh hidung, cara Kamu melipat tangan atau menyilangkan kaki, kerling mata, ekspresi wajah, mengungkapkan banyak hal tentang siapa Kamu dan apa yang Kamu pikirkan.
Di sebuah wawancara kerja, bahasa tubuh Kamu mengatakan lebih banyak hal tentang Kamu dibandingkan surat lamaran atau resume itu sendiri. Cara Kamu duduk, tersenyum, dan menggunakan tangan mengatakan banyak hal tentang Kamu. Apakah Kamu bersikap terbuka atau menyembunyikan sesuatu. Dengan mengetahui apa arti bahasa tubuh, kita dapat melihat perasaan seseorang yang sebenarnya, walaupun mereka tidak ingin mengatakannya kepada kita.
Baca juga: Bahasa Mata: Tatapan, Kedipan, dan Arah Lirikan Mata
Banyak ahli menganggap bahasa tubuh sebagai gambaran asli perasaan seseorang ketika berbicara dengan orang lain. Jika Kamu harus bersikap sopan terhadap seseorang yang tidak Kamu sukai, mungkin Kamu mengucapkan kata-kata yang benar, namun tubuh Kamu akan memberontak. Mungkin Kamu menjabat tangan mereka sesebentar mungkin, atau mencoba menghindar dari tatapan mata. Di sini bahasa tubuh berlawanan dengan bahasa ucapan. Kamu mengirimkan dua macam tkamu yang berbeda. Bahasa ucapan mengatakan "saya suka kamu"; bahasa tubuh mengatakan "saya tidak suka kamu". Jika si penerima mengerti bahasa tubuh, ia tidak akan terkelabui. Bahasa tubuhlah yang lebih bisa dipercaya ketimbang bahasa ucapan atau verbalnya.
Dr. Desmond Morris, seorang peneliti bahasa tubuh menyimpulkan bahwa Kamu tidak dapat memalsukan bahasa tubuh. Akan tetapi, bukan tidak mungkin, orang yang pekerjaannya berhubungan dengan rekayasa gerak tubuh, politisi dan artis misalnya, bisa mempelajari bahasa tubuh sehingga bisa memanipulasinya. Namun, tetap saja, seahli-ahlinya orang memanipulasi bahasa tubuh, selalu ada isyarat-isyarat tubuh yang muncul karena lepas dari kendalinya. Hanya saja hal itu biasanya terjadi dengan sangat cepat dan singkat.
Bahasa Tubuh Sebuah Isyarat Yang Bocor
0 Komentar