Dalam membaca pikiran orang, bahasa tubuh wajah menjadi komponen penting untuk dipelajari. Pasalnya, wajah merupakan bagian tubuh yang memiliki reaksi dan respon tercepat dari otak, dan merupakan lokasi pertama dari tubuh untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam pikirannya. Oleh karena itu, wajah seseorang bisa mengungkapkan banyak hal, sifatnya, emosinya, keinginannya, dan lain-lain.
Tanpa berkata-kata, wajah memberi gambaran respon seseorang terhadap sesuatu. Wajah akan berbicara banyak tentang hal-hal tersembunyi dalam pikiran. Wajah berbicara di antaranya melalui ekspresi wajah, bahasa mata, bahasa bibir atau mulut, dan posisi kepala. Pada saat memkamung wajah seseorang, Kamu dapat membaca pikirannya berdasarkan ekspresi wajahnya, sinar matanya, kerutan yang ada di sekitar matanya, bentuk bibirnya, posisi kepalanya, dan lain-lain.
Baca juga: Aturan-Aturan Dasar Dalam Mempelajari Bahasa Tubuh
Studi tentang isyarat wajah sebagai ekspresi emosi khusus memiliki riwayat yang panjang. Salah satu ilmuwan yang paling terkenal yang menguji hal ini adalah Charles Darwin. Charles Darwin mencoba menemukan apakah isyarat wajah yang berhubungan dengan emosi tertentu bersifat universal. Metode yang digunakannya adalah meminta subjek untuk mengidentifikasi emosi khusus yang tampak dari foto-foto wajah orang.
Dalam buku The Expression of the Emotion in Man and Animals (1872), Darwin menyajikan beberapa kesimpulan dan pemikiran tentang perilaku ekspresif. Menurutnya, sebagian besar dari tindakan ekspresif manusia, seperti halnya binatang, merupakan perilaku yang bersifat instinktif, bukan hasil belajar. Sebagai contoh, kita mungkin melihat anak-anak berusia 2 atau 3 tahun, bahkan yang dilahirkan tunanetra, wajahnya memerah bila merasa malu.
Argumen Darwin tentang ekspresi wajah anak-anak tunanetra didukung oleh studi-studi berikutnya. lImuwan Jerman, Eibl Eibesfeldt menemukan bahwa ekspresi senyum anak-anak yang buta tuli sejak lahir terjadi tanpa proses belajar atau meniru sehingga jelas bahwa ekspresi wajah merupakan gerak isyarat bawaan.
IImuwan lain seperti Ekman, Friesen, dan Sorenson mendukung beberapa keyakinan Darwin tentang gerak isyarat bawaan ketika mereka mempelajari ekspresi wajah orang-orang dari lima kebudayaan yang berbeda. Mereka menemukan bahwa tiap kebudayaan memakai isyarat wajah dasar yang sama untuk menunjukkan emosi. Hal ini membuat mereka menyimpulkan bahwa gerak isyarat merupakan bawaan. Ekspresi wajah atau mimik adalah hasil dari satu atau lebih gerakan atau posisi otot pada wajah. Ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi non-verbal, dan dapat menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya. Ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia. Namun begitu, meskipun ekspresi wajah memiliki posisi penting dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pesan perasaan atau pikiran, ekspresi wajah ini merupakan bahasa tubuh yang sangat mungkin direkayasa, dibuat-buat.
Seorang pembunuh bisa saja memasang ekspresi wajah datar, seperti orang tanpa dosa. Seorang pembohong bisa saja menunjukkan ekspresi wajah yang tegas, seolah-olah apa yang dikatakannya adalah kebenaran dan sangat meyakinkan. Ketika Kamu marah, Kamu bisa menyembunyikan kemarahan tersebut melalui ekspresi wajah Kamu, dengan tersenyum atau tertawa misalnya. Politisi atau artis adalah contoh orang-orang yang sangat piawai dalam memanipulasi ekspresi wajah, sehingga cukup sulit menilai emosi mereka sebenarnya. Akan tetapi ada satu tekhnik yang bisa membongkar kebohongan dari ekspresi wajah itu, yaitu dengan melihat micro-expression atau ekspresi mikro.
Baca juga: Bahasa Mata: Tatapan, Kedipan, dan Arah Lirikan Mata
Apa itu ekspresi mikro atau micro-expression?
Ekspresi mikro adalah sebuah ekspresi super cepat yang manusia lakukan secara tidak sadar. Paul Ekman, ilmuwan yang meneliti tentang ekspresi wajah manusia, mendefinisikan ekspresi mikro sebagai, "Ekspresi emosional keseluruhan wajah yang terjadi secara bersamaan dalam satu waktu, berlangsung sekejap dari durasi biasanya, begitu cepat hingga biasanya tidak terlihat'"
Menurut Paul Ekman, ekspresi mikro ini adalah ekspresi sekejap yang hadir dalam interaksi manusia dan menunjukkan apa yang sebenarnya orang tersebut rasakan, meski jika orang tersebut tidak mengetahui bahwa dia merasa demikian. Ekspresi mikro selalu menyatakan perasaan Kamu yang sebenarnya. Misalnya Kamu dan teman Kamu mengikuti perlombaan yang sama, lalu kalian mendapat sebuah berita bahwa teman kamulah yang berhasil lolos ke tahap berikutnya, sedangkan Kamu tidak Maka Kamu seketika merasa sedih. Namun Kamu tidak ingin menampakkan wajah sedih tersebut, justru ingin menunjukkan wajah bahagia karena teman Kamu berhasil lolos.
Kamu bisa saja berakting menampakkan wajah bahagia di depan teman tadi, tapi untuk sepersekian detik setelah mendengar berita tersebut Kamu pasti menampakkan ekspresi orang yang sedang sedih. Ekspresi yang muncul sekilas di awal inilah ekspresi mikro. la muncul tanpa sadar dan tak bisa dibendung. Contoh lain, jika Kamu memiliki alasan untuk mencurigai bahwa seseorang sedang berbohong, katakan tentang sesuatu yang Kamu rasa dapat membuat orang itu terkejut atau tersinggung. Lalu perhatikan baik-baik wajahnya pada saat Kamu mengatakan hal itu kepadanya. Bila Kamu melihat sebuah ekspresi yang kemudian dengan sangat cepat diikuti oleh ekspresi lain yang berbeda, waspadalah, orang itu mungkin sedang mencoba membohongi Kamu.
Baca juga: Macam-Macam Bahasa Mulut Beserta Penjelasan Lengkapnya
Analisis ekspresi mikro ini pada praktek nyatanya merupakan unsur yang penting dalam investigasi ataupun interview seseorang, karena dari sanalah investigator dapat mengetahui kebenaran dari apa yang disampaikan oleh seseorang ketika merespon pertanyaan. IImu ini sendiri telah lama mendapat tempat dalam upaya penegakan hukum. Ekspresi mikro memiliki peranan penting untuk mencegah bias keterangan saksi yang dapat mengaburkan proses penyidikan dengan mengobservasi ekspresi wajah serta respon gerakan seseorang terhadap suatu kejadian atau pertanyaan. Penyidik dapat menggunakan ekspresi agar lebih cermat memerhatikan petunjuk dan kemungkinan yang ada pada pola-pola ekspresi, komunikasi verbal maupun non-verbal.
0 Komentar