Header Ads Widget

Bahasa Mata: Tatapan, Kedipan, dan Arah Lirikan Mata

Bahasa Mata: Tatapan, Kedipan, dan Arah Lirikan Mata - Toko Ilmuu

BAHASA MATA

Mata adalah komponen penting dalam menmbaca pikiran orang. Kenapa? Karena mata adalah jendela jiwa. Disebut demikian karena mata merupakan pintu gerbang dari keadaan jiwa. Mata adalah titik perhatian pada wajah. Jika Kamu berbicara kepada seseorang yang mengunakan kaca mata, sulit untuk mengetahui apa perasaannya yang sesungguhnya. Kamu dapat menjaga tutur bicara Kamu sedemikian rupa hingga menutupi sifat dan karakter Kamu yang sejati. Kamu juga mampu menguasai ekspresi wajah tertentu untuk menyembunyikan emosi sebenarnya. Namun, sepasang mata Kamu tidak pernah bisa dibohongi dan sangat sulit direkayasa. la mampu memperlihatkan secara jelas tentang apa yang dirasakan atau dipikirkan oleh seseorang. Sepasang mata Kamu melukiskan apa yang Kamu pikirkan, merefleksikan bayangan emosi yang paling dalam, mengungkapkan ketertarikan, kejemuan, keheranan, penerimaan, atau ketidakpercayaan.

Nah, mempelajari bahasa mata akan membuat Kamu mengetahui banyak hal tentang seseorang, tentang apa yang dirasakan dan dipikirkannya. Selain itu, dengan mengetahui makna dari bahasa mata ini, Kamu juga bisa memanfaatkannya untuk mengontrol bahasa mata Kamu sendiri, tentunya untuk digunakan sebagai bahan dalam mencapai hubungan interaksi yang baik dengan orang lain. Bahasa mata terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tatapan, kedipan mata, dan arah pandangan.

 Baca juga: Langkah Mudah Mengintip Apa Yang Orang Lain Pikirkan


1. TATAPAN

Tanpa kata-kata yang diucapkan, sepasang mata Kamu memiliki kekuatan untuk menarik perhatian, untuk menghakimi, untuk menakuti, atau bahkan untuk memberikan kasih sayang. Kamu mungkin sering menyaksikan orang tua yang mampu mendiamkan anak-anaknya yang terlalu suka bermain hanya dengan memberikan "tatapan" kepada mereka. Meski mata adalah indera penglihatan yang memang berfungsi untuk melihat, akan tetapi ada bermacam-macam cara bagaimana mata menatap. Dan, perbedaan cara menatap itu memiliki makna yang berbeda-beda pula. Kita mengenal ada istilah "tatapan yang mematikan", "tatapan menggoda", "tatapan sinis', dan lain sebagainya.

Hal ini menunjukkan bahwa suatu tatapan rmata memiliki karakteristik tertentu yang membawa makna tertentu pula. Secara garis besar, Allan Pease seorang peneliti bahasa tubuh menyatakan bahwa dalam berkomunikasi tatapan mata dibedakan menjadi tiga, yaitu tatapan bisnis, tatapan sosial, dan tatapan intim.

  • Tatapan bisnis adalah tatapan yang diarahkan ke daerah segitiga antara mata dan dahi lawan bicara. Tatapan ini ditujukan untuk menciptakan suasana serius.
  • Tatapan sosial adalah tatapan yang diarahkan ke daerah segitiga antara mata dan mulut. Tatapan ini ditujukan untuk menciptakan suasana yang hangat dan bersahabat dalam berkomunikasi dengan orang lain. Allan Pease menyebut bahwa dengan memkamung pada area segitiga antara mata dan mulut pada wajah orang lain menunjukkan tatapan tidak mengancam, dimana orang lain akan melihat kita sebagai orang yang tidak agresif.
  • Tatapan intim digunakan untuk menyatakan sebuah kedekatan dan ketertarikan, terutama untuk hubungan pria-wanita. Dalam pertemuan jarak dekat, tatapan intim ditujukan ke arah wilayah segitiga antara mata dan dada. Sedangkan dalam jarak jauh, tatapan diarahkan ke wilayah segitiga antara mata ke selangkangan. 

Jika Kamu adalah seorang manajer yang akan menegur karyawan yang malas, tatapan bisnis adalah tatapan yang paling tepat digunakan. Kenapa? Karena efeknya menjadi kuat, bahwa Kamu sedang menegurnya dengan serius. Bila Kamu menggunakan tatapan sosial, karyawan yang Kamu tegur akan kurang mengindahkan kata-kata Kamu, seberapapun keras atau mengancam kata-kata yang Kamu keluarkan. Begitupun dengan tatapan intim, tentu konteksnya menjadi sangat tidak relevan.

 

Selain tiga jenis tatapan di atas, dalam pergaulan sehari-hari ada berbagai variasi tatapan yang memiliki makna-makna spesifik, di antaranya yaitu:

Tatapan langsung. 

Ada beberapa arti ketika seseorang menatap langsung pada Kamu, tergantung seberapa lekat ia menatap. Ketika tatapannya kira-kira 60 persen menatap langsung, itu artinya ada ketertarikan. Ketertarikan di sini bermakna luas, relatif tidak terkait dengan hubungan antara pria-wanita. Orang yang menatap Kamu bisa saja tertarik dengan perkataan Kamu, tertarik dengan ide Kamu, dan lain sebagainya. Ketertarikan secara seksual ditunjukkan seseorang apabila tatapannya mencapai 80 persen tatapan langsung. Sementara, jika seseorang memberi 100 persen tatapan langsung kepada Kamu, tatapan tajam, artinya bisa berbeda 180 derajat. Tatapan ini berarti orang tersebut bersikap negatif, ia menunjukkan sikap menantang, tak bersahabat dan perlawanan.


Memalingkan pkamungan.

Memalingkan pkamungan, baik itu dengan menunduk atau mengedarkan pkamungan ke arah lain ketika berkomunikasi, ini menunjukkan bahwa seseorang merasa terganggu, tidak nyaman dengan kita atau tidak suka. Memalingkan muka juga memiliki arti lain yaitu seseorang mencoba untuk menyembunyikan yang sebenarnya atau sedang berbohong. Saat berbohong mata akan selalu berupaya untuk melihat ke arah lain. Entah itu ke bawah, keatas, yang penting bukan ke lawan bicara. Bahkan yang sering terjadi mata menerawang ke mana-mana, sementara mulut terus berbicara. Di beberapa kasus, orang yang berbohong cenderung juga menunjukkan isyarat menggosok mata.

Namun dalam hal ini, ada beberapa pengecualian yang bisa mengeliminir makna di atas. Orang-orang yang pemalu atau tidak percaya diri, biasanya melakukan hal ini bukan karena sedang berbohong. Budaya juga berpengaruh, dalam budaya javwa misalnya, orang yang lebih muda usianya jika berbicara dengan yang lebih tua akan lebih sopan dengan tidak terlalu sering menatap wajah orang yang lebih tua.

Baca juga: Bahasa Tubuh Sebuah Isyarat Yang Bocor


Menatap lantai. 

Jika seseorang sering menatap lantai atau melihat ke bawah saat berbicara dengan Kamu, mungkin saja orang itu merasa malu, atau sedang kesal dengan lawan bicaranya. Biasanya orang yang melihat ke bawah saat berbicara cenderung sedang memiliki suasana hati yang tidak baik saat itu. Orang yang matanya menatap ke bawah saat sedang diajak ngobrol menkamukan kalau ia sedang malas dan berusaha menghindari obrolan.

Gerakan mata bolak balik dengan cepat tanpa menggerakan kepala artinya ia sedang berusaha menghindar, mencari jalan keluar atau dia benar-benar ingin pergi dari tempat dimana dia berada. Selain itu, jika seseorang menerawang ke arah jauh saat berbicara dengan Kamu, tkamunya ia sedang tidak fokus pada topik pembicaraan. la sibuk dengan pikirannya sendiri dan tidak mendengarkan apa yang Kamu bicarakan.


Tatapan berbinar.

Ketika seseorang merasa bahagia, mata mereka bersinar, sementara di saat seseorang merasa sedih atau depresi maka binar-binar pada mata cenderung memudar. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa ketika suasana hati kita berubah, maka binar-binar pada mata kita pun ikut berubah.


Menurunkan pandangan. 

Gerakan ini merupakan isyarat untuk Kamu agar berbicara dengan lebih lemah lembut. Biasanya hal ini sering kali dilakukan oleh anak kecil untuk mencari respon orang tuanya. Jika seseorang melakukan hal ini, maka kemungkinan besar ia sedang mencari empati Kamu. Maka, bersikaplah lebih lembut padanya.


Tingkatan membuka mata. 

Tingkat terbukanya mata seseorang mempunyai beberapa makna yang berbeda. Mata orang yang terbuka lebar, pada orang yang bertanya mengisyaratkan kesediaan menerima balasan atas isyarat bertanya. Di lain pihak, mata terbuka lebar juga mengindikasikan ketertarikan. Dalam hal ini, pupil orang yang tertarik akan terlihat membesar. Bayi dan anak-anak memiliki pupil yang lebih besar dibanding orang dewasa dan pupil mereka akan semakin membesar ketika orang dewasa hadir di sekitar mereka. Ini adalah upaya mereka untuk menarik perhatian orang-orang dewasa tersebut. Ketika seseorang bersemangat, pupil mata juga membesar hingga empat kali ukuran normalnya. 

Menyipitkan mata atau memicingkan mata, secara primer berarti melindungi mata terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan, misalnya silau, debu, dan sebagainya. Secara sekunder hal ini berarti pernyataan tidak senang. Memicingkan mata bisajuga berarti keraguan, ketidakpercayaan. Kelopak mata yang menggantung (kelopak mata bagian atas tergantung sebagian, agak lemas, sehingga menutupi sebagian mata), berarti memaksakan diri memperhatikan 'dunia luar' yang dirasa menjemukan.


Perubahan ukuran pupil.

Pupil atau anak mata adalah pembukaan di tenqah mata. Ukuran pupil dikendalikan oleh otot. Bila perlu banyak cahaya, pupil membesar. Bila cahaya bertambah terang, pupil bertambah kecil. Perubahan ini terjadi secara refleks. Pupil dapat dibandingkan dengan pengatur cahaya pada kamera. 

Salah satu isyarat yang paling halus berkaitan dengan mata adalah perubahan ukuran pupil mata seseorang. Selain cahaya yang berada di lingkungan berpengaruh terhadap perubahan pupil mata seseorang, perubahan ukuran pupil juga dipengaruhi oleh emosi seseorang.

Ketika seseorang tertarik atau antusias dengan sesuatu, maka secara otomatis pupil matanya akan melebar atau membesar. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh psikolog Eckhard Hess. Gerakan pupil mata ini adalah gerak yang tidak dapat dibuat-buat. Jika pupil mata pria melebar saat menatap wanita, maka itu adalah sinyal bahwa dia tertarik dengannya.

Selain mendeteksi ketertarikan, perubahan ukuran pupil mata juga dapat mendeteksi apakah seorang pria normal atau gay. Pupil mata pria normal akan melebar saat mendapat rangsangan berupa gambar erotis wanita. Sedangkan pada pria gay, pupil matanya justru melebar saat melihat gambar pria. Demikian hasil penelitian dari Cornell University. Alasannya sama, karena pupil mata akan melebar saat melihat melihat orang yang dicintai, atau sesuatu yang menarik.

Baca juga: Aturan-Aturan Dasar Dalam Mempelajari Bahasa Tubuh



Bahasa Mata: Tatapan, Kedipan, dan Arah Lirikan Mata - Toko Ilmuu

2. KEDIPAN

Kedipan adalah sebuah gerak alami dari mata. Namun begitu, kedipan juga mengusung pesan tersirat dari perasaan dan pikiran seseorang. Kedipan memiliki perbedaan makna dilihat dari intensitas kedipan mata seseorang.

Sering berkedip. 

Normalnya, manusia akan berkedip 8 hingga 15 kali per menit. Terlalu sering berkedip atau malah jarang berkedip menunjukkan maksud tertentu. Kedipan yang terlalu sering mengindikasikan bahwa seseorang sedang dalam keadaan tertekan atau minimal gelisah. Bisa juga sebagai respon akan suatu hal yang tidak disukai. Saat Kamu menemui lawan bicara yang melakukan hal ini, ada baiknya Kamu mengevaluasi segala sesuatunya. Jika saat itu Kamu sedang berbicara, mungkin saja orang tersebut tidak menyukai topik Kamu. Oleh karenanya, segeralah ganti topik pembicaraan atau buat lawan bicara Kamu menjadi tertarik kembali.


Kedipan cepat. 

Orang yang sedang berbohong biasanya memperlihatkan pola kedipan mata yang lebih cepat. Para psikolog dan ahli bahasa tubuh telah lama memperhatikan bahwa ketika kita merasa gugup atau bermasalah akan sesuatu hal, kedipan mata kita menjadi semakin cepat. Selain itu, berkedip dengan cepat juga seringkali dialami oleh orang yang merasa tertekan dan orang yang tidak setuju.


Jarang berkedip. 

Seseorang yang jarang berkedip saat berkomunikasi menunjukkan dua hal. Pertama, menkamukan seseorang tertarik. Orang yang jarang berkedip mengindikasikan ia memberi perhatian atas apa yang Kamu katakan. Tentu saja hal ini menjadi benar jika diikuti ekspresi wajah yang ramah atau tersenyum. Arti yang kedua, orang yang jarang berkedip menkamukan seseorang merasa kedudukannya lebih tinggi, superioritas.


Hampir tidak berkedip dan kedipan pelan. 

Pernahkah Kamu berbincang dengan seseorang dan kemudian Kamu mendapatkan kesan bahwa orang tersebut tidak mendengarkan apa yang Kamu katakan meskipun ia terlihat menatap kamu? Hal tersebut dikarenakan Kamu melihat kedipan mata yang lemah atau yang sering kita sebut "pkamungan kosong" pada wajah seseorang. Orang yang menatap dengan pkamungan kosong seperti ini bermakna orang tersebut sedang jenuh. Mungkin juga jenuh dengan perkataan Kamu. Di sisi lain, tkamu yang tidak begitu jelas tentang kejenuhan adalah melakukan tindakan sembunyi-sembunyi melihat sekilas ke kanan dan kiri.


Kedipan sebelah mata.

Mengedipkan sebelah mata merupakan isyarat yang di sengaja. Ini menunjukkan suatu rahasia yang hanya di ketahui oleh orang yang mengedipkan mata atau di kedipi. Jika kedipan sebelah mata ini di tujukan kepada orang yang belum di kenal, ini menjadi godaan. Tetapi berhati-hatilah ini juga dapat di artikan vulgar atau kurang ajar.

Mengedipkan sebelah mata juga dapat berarti indikasi ketidaknyamanan, tertekan, evaluasi, bahkan kemarahan. Jika Kamu mendapati lawan bicara Kamu mengedipkan sebelah mata tepat setelah Kamu mengatakan sesuatu, hal tersebut mungkin dapat berarti bahwa orang yang Kamu ajak bicara sedang meragukan apa yang baru saja Kamu katakan padanya, tidak setuju dengan Kamu, atau belum sepenuhnya mengerti tentang apa yang Kamu katakan.

Menutup mata.Menutup mata secara harfiah bermakna tidak tertarik terhadap dunia luar. Bila dilakukan oleh orang yang sedang mendengarkan, berarti ia ingin mendengar tanpa diganggu, namun bisa pula berarti tidak ada minat lagi untuk mendengarkan. Perhatikan lawan bicara Kamu, jika ia menutup matanya selama bebera- pa detik, atau menggosok-gosok matanya, maka bisa jadi ia memang tak tertarik mendengarkan ucapan Kamu. Gerakan ini menjadi isyarat visual untuk mencegah pendengaran tertentu yang tak diinginkan. Selain itu, hal ini juga menjadi mekanisme bertahan hidup untuk mencegah otak mengolah berbagai hal yang tak diinginkan.

Bila gerak isyarat menutup mata ini disertai dengan kepala menengadah dan menatap lawan bicara berlama-lama, seolah-olah memkamung ke bawah, maka berarti orang tersebut merasa superior dibandingkan dengan lawan bicaranya. Ini disebut dengan tatapan agresif.


Menaikkan mata. 

Ini merupakan tkamu kejengkelan. Memutar mata kebelakang di dalam rongga mata dan menatap ke langit-langit. Pesan yang ingin disampaikan adalah: "Beri saya ketenangan".

Baca juga: Manfaat Dahsyat Kemampuan Membaca Pikiran


3. ARAH LIRIKAN

Cobalah Kamu bayangkan saat Kamu harus berbicara berhadapan dengan seseorang yang berkacamata hitam sehingga sulit melihat matanya. Bagaimana perasaan kamu? Mungkin kebanyakan orang menjadi tidak nyaman. Memang begitu, nyaman atau tidak nyaman berkomunikasi dengan seseorang seringkali disebabkan oleh arah pkamungan orang yang berinteraksi dengan kita. Ketika seseorang menyembunyikan matanya, kita merasa was-was dan tidak nyaman.

Dari arah pkamungan mata itu sendiri, ia bisa dibedakan menjadi beberapa, masing-masing memiliki makna yang berbeda dan menunjukkan apa yang sebenarnya seseorang pikirkan. Di antaranya, yaitu:


Mata melirik ke kanan.

Ketika lawan bicara Kamu berbicara dengan menggerakkan mata ke kanan itu artinya dia sedang menggunakan otak kanan. Adapun otak kanan, ia memiliki fungsi untuk berimajinasi, membayangkan, dan berkreasi. Melirik ke arah kanan sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu melirik ke kanan atas, melirik ke kanan tengah, dan melirik ke kanan bawah. 

Mata yang melirik ke kanan atas disebut Visual Construct. Mata melirik ke kanan atas merupakan tkamu seseorang sedang mengimajinasikan sesuatu secara visual. Lirikan ke kanan atas meng- indikasikan adanya penyusunan ilustrasi gambar pada memorinya.

Mata melirik ke kanan tengah disebut Auditorial Construct. Mata melirik ke kanan tengah merupakan tkamu seseorang sedang mengimajinasikan sesuatu secara auditori atau suara. Lirikan ke kanan tengah mengindikasikan adanya perangkaian informasi atau cerita dalam bentuk suara atau auditori.

Mata melirik ke kanan bawah disebut Kinestetic Construct/Self Talk. Mata melirik ke kanan bawah merupakan tkamu seseorang sedang membangun atau mengingat perasaan jiwa yang telah terjadi atau yang akan datang. Lirikan ini juga di- gunakan untuk berbicara kepada diri sendiri mengenai isi hatinya dan terkadang membutuhkan jawaban atas keraguan hati yang sedang dialami. 

Secara umum, mata melirik ke arah kanan menunjukkan arti bahwa seseorang sedang mencoba mengkonstruksi sesuatu. Bisa jadi yang "dibangun" itu bukanlah sesuatu yang benar-benar ada dan pernah terjadi. Oleh karena itu, melirik ke kanan memiliki kemungkinan berbohong yang relatif tinggi. Jika Kamu bertanya dan mata orang yang ditanya mengarah pada sisi kanan maka hal itu menkamukan ia tidak siap dengan jawabannya, sehingga harus berusaha mencari-cari jawaban atau bahkan mencoba mengarang.

Namun meskipun demikian, melirik ke arah kanan tidak melulu berarti kebohongan. Jika Kamu menanyakan kepada seseorang menyangkut sesuatu yang bersifat memecahkan persoalan maka lirikan ke kanan mengindikasikan adanya proses kreatif, ini mengingat sisi kanan berkaitan juga dengan fungsi otak kanan yang notabene berguna untuk kreatifitas dan imajinasi. Lirikan ke arah kanan cenderung menunjukkan kebohongan jika hal itu adalah respon dari pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan sesuatu yang terjadi di masa lampau, misalnya kesaksian, kejadian masa lalu, dan sebagainya.


Mata melirik ke kiri.

Ketika bola mata bergerak ke kiri, maka hal ini berhubungan dengan penggunaan otak kiri. Otak kiri itu sendiri lebih berfungsi sebagai proses mengingat. 

1. Mata melirik ke kiri atas disebut Visual Remembered. 

Mata melirik ke kiri atas merupakan tkamu seseorang sedang mengingat kejadian yang lalu secara visual. Lirikan ini mengindikasikan adanya usaha dalam mengingat masa lalu berupa gambaran dalam memori.

2. Mata melirik ke kiri tengah disebut Auditorial Remembered. 

Mata melirik ke kiri tengah merupakan tkamu seseorang sedang mengingat informasi yang diterima oleh indera pendengaran dalam bentuk suara. Lirikan ini mengindikasikan adanya usaha mengingat kembali informasi pendengaran dan mempunyai kecenderungan berbohong rendah.

3. Mata melirik ke kiri bawah disebut Kinestetic Remembered. 

Mata melirik ke kiri bawah merupakan tkamu seseorang sedang mengingat apa yang sedang ia rasakan. Lirikan ini biasanya digunakan untuk menceritakan perasaan yang pernah terjadi pada masa lalu. Secara umum, mata melirik ke arah kiri menunjukkan arti bahwa seseorang sedang berusaha mengingat suatu ingatan yang telah tertanam dalam memorinya. Oleh karena itu, indikasi seseorang sedang berbohong relatif kecil. Jika Kamu bertanya pada seseorang lalu terlihat matanya bergerak ke arah kiri, maka ini menkamukan ia sedang mengingat-ingat suatu pengalaman yang terkait dengan pertanyaan Kamu. Arah pkamungan ke kiri atas lebih terkait dengan penggunaan memori dalam otak, alias seseorang yang sedang mengingat atau menyatakan fakta. Kebohongan itu lebih ke arah rekonstruksi. Coba Kamu ingat kejadian apa yang terjadi seminggu yang lalu, rasakan, melirik ke arah kiri pasti terasa lebih nyaman.




Posting Komentar

0 Komentar